بِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…ِ
اللهم صل على Ù…ØÙ…د وآل Ù…ØÙ…د
اللهم صل على Ù…ØÙ…د وآل Ù…ØÙ…د
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡

Orang yang hidup di dunia, pasti akan menghadapi banyak masalah, Allah telah menegaskan hal ini dalam al-Qur'an,
“Dialah (Allah) yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya...”. (QS. al-Mulk [67]: 2)
Bukan sahaja kita, malah para Nabi -alaihimussalam- juga menghadapi banyak masalah hidup, bahkan Nabi SAW telah bersabda,
“Ujian yang paling berat adalah bagi para nabi, kemudian berikutnya dan berikutnya, seseorang diuji (oleh Allah) sesuai dengan kadar agamanya. Maka tidaklah musibah menimpa seseorang sehingga ia berjalan di atas bumi dan tidak ada dosa padanya.”
- HR Bukhari -
Kita tidak mungkin lari dari masalah, bahkan ketika kita ingin lari dari masalah dengan mengakhiri hidup (bunuh diri); justeru kita sebenarnya malah menjerumuskan diri kepada masalah yang jauh lebih besar!
Sabda Nabi SAW,
“Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung hingga dia membunuh dirinya, maka dia nanti di Neraka Jahannam menjatuhkan dirinya (dari gunung) secara terus-menerus dan selama-lamanya. Siapa yang menelan racun hingga membunuh dirinya, maka nanti di neraka racun itu akan berada di tangannya, dia menelannya, secara terus-menerus dan selama-lamanya. Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka nanti di neraka senjata tajam itu akan di tangannya, dia menusukkannya ke perutnya, secara terus-menerus dan selama-lamanya”.(HR. Bukhari)
Jika masalah tidak mungkin lagi dihindari, maka menghadapinya adalah sebuah keniscayaan.
Dalam menghadapinya kita harus tahu, bahawa masalah hidup, tidak keluar dari dua keadaan:
a. Masalah yang solusinya ada di tangan kita.
b. Masalah yang solusinya ada di sisi Allah SWT.
Jika solusinya ada di tangan kita, maka berusahalah untuk menyelesaikannya sebaik mungkin.
Jika solusinya ada di sisi Allah, maka mintalah solusinya dari Allah.
Jika kita telah tahu hakikat ini, maka tidak perlu ada rasa gundah dan sedih yang berkelanjutan dalam menghadapi semua masalah hidup.
Jika memang solusinya hanya di sisi Allah SWT, harusnya kita sabar dan selalu meminta kepada Allah SWT agar Dia selesaikan masalah tersebut.
Kita juga seharusnya menyerahkan masalah itu kepada Allah dan tidak perlu banyak memikirkannya, kerana dengan kita fikir pun, masalah tidak akan selesai, kerana solusinya memang tidak di tangan kita. Hanya Allah SWT yang mampu menyelesaikannya.
Intinya, hadapi dengan sabar, banyak berdoa, serahkan kepada Allah SWT, husnuzhan (bersangka baik) kepada-Nya, dan mengharap pahala dari-Nya dari ujian tersebut.
In Shaa Allah, dengan demikian, kita akan dapat mewujudkan keajaiban diri seorang mukmin, “Jika mendapatkan kemudahan, bersyukur, dan jika menemui kesulitan, bersabar”, kedua-duanya akan mendatangkan kebaikan bagi kita.
Ustadz Dr. Musyaffa' ad-Dariny, M.A.

0 Comments